camera

Rabu, 11 Februari 2015

Kisah Shoichiro Honda & Nama Besar "HONDA"

Berawal dari Shoichiro Honda
 Soichiro Honda terlahir sebagai putra pertama dari pasangan Gihei Honda & Mika Honda pada 17 November 1906 di desa kecil bernama Komyo (Sekarang Tenryu) , Hamamatsu, Prefektur Shizuoka, Jepang.
Ayahnya adalah seorang pandai besi yang juga memiliki bengkel reparasi sepeda, Sementara ibunya sebagai penenun. Keluarga ini sesungguhnya adalah keluarga yang sangat sederhana (bahkan bisa dibilang pas-pasan) , Tak ada yang mewah dan spesial disana.
Honda Kecil menghabiskan waktunya untuk membantu ayahnya di bengkel sepeda dan juga mengerjakan hal lain seperti membelah kayu dan menempa besi.
Bakat Honda Kecil sudah terlihat saat umurnya masih sangat muda. . . Saat masih anak-anak, Ia sering merengek pada sang Kakek untuk diajak bersamanya ke tempat penggilingan padi. . . Namun bukan untuk membantu kakeknya, Justru Honda Kecil tertarik pada cara kerja/mekanisme Mesin Penggilingan Padi tersebut bekerja.
Bahkan Honda Kecil juga sering mengejar Mobil yang sedang lewat & Mengayuh sepedanya sejauh 16 Km ke Lapangan Pesawat Terbang, Semua itu hanya demi Memuaskan rasa keingintahuannya di bidang Mesin. 
 
Shoichiro kecil
Honda Kecil tergolong bukan anak yang Pandai, Prestasi di sekolahnya pun tak bisa dibanggakan, Apalagi Pendidikan Formal Tinggi yang belum pernah Ia cicipi.
Namun berkat rasa keingintahuannya yang membara, Honda memutuskan untuk mulai mencoba untuk mencari pekerjaan di bidang Mekanik pada usianya yang baru 15 tahun. . . Melihat keputusan tersebut, Gihei Honda (Ayah Honda) mungkin telah menyadari bakat anaknya dan mulai mencarikannya pekerjaan di Kota Tokyo. . Akhirnya, Honda mendapatkan pekerjaan di sebuah bengkel bernama Art Shokai . . . Disinilah kehidupan Honda di bidang Otomotif/Mekanik dimula
Art Shokai
Pekerjaan Pertama Shoichiro HondaPekerjaan Pertama Shoichiro HondaSayangnya, Bukan pekerjaan sebagai mekanik yang didapat, Honda Muda justru mendapat pekerjaan sebagai Cleaning Service sekaligus merangkap sebagai Pengasuh Bayi anak dari sang empunya bengkel.
Disini kita bisa melihat awal kegigihan Honda ! Meskipun dia hanya bekerja sebagai pengasuh bayi, Honda Muda selalu memanfaatkan waktu saat bengkel tutup untuk sekedar melihat & menganalisa cara kerja suatu mesin mobil yang sedang direparasi.
Bahkan Honda Muda juga sampai mengumpulkan uang gajiannya untuk meminjam buku tentang otomotif di perpustakaan, Hanya untuk memperdalam ilmu yang telah Ia pelajari sendiri dari bengkel. . . Waow, Bener bener gigih banget nih Opa Soichiro. . . 
Shoichiro muda
Hari yang ditunggu Honda Muda untuk unjuk gigi pun akhirnya datang ! Suatu hari saat Honda sedang mengepel lantai, Ia diminta oleh sang pemilik bengkel Art Shokai untuk membantu pekerjaan bengkel, Lantaran kondisi saat itu sedang super sibuk.
Semuanya terpana saat Honda dengan mudahnya memperbaiki mesin mobil Ford Model T tahun 1908 yang kala itu sedang nge-hits. . . Tak hanya teman teknisi nya, Bahkan sampai sang empunya bengkel pun Takjub melihat kemampuan Honda mereparasi mesin.
Hebatnya, Hal tersebut dilakukan hanya dengan bermodal ilmu yang didapatkan dari buku pinjaman perpustakaan & mencuri-curi waktu melihat mesin Mobil saat bengkel tutup !!
 
Ford Model T tahun 1908, Mobil Pertama yang direparasi Soichiro Honda
Berkat kejadian tadi, Akhirnya Honda Muda dipercaya untuk menjadi teknisi di bengkel Art Shokai.
Ilmunya tentang dunia permesinan langsung berkembang pesat saat menjadi teknisi. . . Tak Heran, Hal yang menakjubkan pun kembali terlihat saat Honda mampu memperbaiki mesin mobil yang terlihat sudah tak mungkin untuk direparasi lagi. . . Pemilik bengkel Art Shokai dibuatnya sampai terkagum-kagum melihat cara kerja & pemikiran yang layaknya engineering profesional, Padahal hanya dengan bermodal Pendidikan formal dasar dan Tanpa Pendidikan Formal Tinggi. . .

“Di bengkel Art Shokai. . . Pria tua itu belajar sangat banyak dengan bekerja langsung dengan mesin sungguhan”
Kiyoshi Kawashima, Pimpinan Honda 1973 – 1983, Pengganti Soichiro Honda. . .


Atas dasar kegigihan & kepintaran Honda, Enam tahun kemudian atau saat Honda baru genap berusia 22 tahun. . . Honda Muda Dipercaya untuk membuka bengkel cabang Art Shokai di Kota Hamamatsu, Mantepnya lagi Soichiro Honda pun ditunjuk langsung sebagai kepala bengkelnya. . . Dari sinilah perjalanan Honda di Industri Otomotif Dimulai.
Mewujudkan MimpiSingkat Cerita. .
Setelah Honda dipercaya menjadi kepala Bengkel Art Shokai di Kota Hamamatsu, Dalam 3 Tahun bengkelnya menjelma jadi bengkel besar dan cukup diperhitungkan di Hamamatsu kala itu.
Dari semula hanya mempunyai 1 orang karyawan, Dalam kurun waktu 3 tahun tersebut Bengkel yang Dipimpin Honda kini mempunyai 50 Orang karyawan. . .
Sebagai Kepala Bengkel Art Shokai, Honda terkenal sebagai orang yang galak dan tak segan main tangan pada anak buahnya. Honda sampai menggunakan kunci pas untuk memukul anak buahnya yang bodoh dan lalai menjalankan tugas meski sudah dijelaskan berulang-ulang. . . Sampai-sampai ada juga yang melarikan diri, Namun tak sedikit juga yang mampu belajar & bertahan dan akhirnya menjadi mekanik sangat handal.

“Bekerja dengan Soichiro Honda berarti ada dua pilihan : Pindah ke perusahaan lain atau Belajar dengannya”
-Wikipedia-


Pada tahun 1933, Honda Berhasil mewujudkan mimpi untuk membuat mobil balap pertamanya. Namun, Bukannya mendevelop mesin dari pabrikan terkenal, Soichiro Honda justru mengambil mesin milik pesawat terbang kala itu, Curtis A1.
Yang akhirnya juga diberikan pada mobil balap miliknya yang kita kenal saat ini dengan Honda Curtis.
Di luar prediksi, Ternyata Honda mampu menjuarai sebuah kejuaraan di Jepang, Meskipun saat itu ia hanya sebagai navigator . . . Waowww !
MenikahDi tahun 1933, Honda juga menikah dengan Sachi, Seorang wanita dari kalangan berpendidikan. Yang akhirnya menjadi pembimbing Soichiro Honda untuk belajar segala macam hal tentang kehidupan dan mampu membawa Honda menjadi orang yang lebih baik. . .
1 Tahun setelahnya atau di Tahun 1934, Honda mulai menapaki jejaknya di Dunia Industri Otomotif, Ia sangat ingin membuat mesin mobilnya sendiri.
Oleh karena itu, Ia mulai mempelajari salah satu part mesin yang kala itu Sangat Sulit & Mahal untuk didapat, Ring Piston. Saking seriusnya belajar membuat Ring Piston, Honda sampai-sampai membuat workshop nya sendiri yang berada bersebelahan dengan bengkel Art Shokai dan diberi Nama Pusat Penelitian Ring Piston ART.

Namun, Karena pendidikan formalnya tak menunjang keinginan Soichiro untuk membuat Ring Piston, Hasilnya pun tak semulus yang diharapkan alias Gagal Total lantaran Piston Ring buatannya selalu patah atau menggores dinding blok silinder.
Bahkan saat itu desain Ring Piston yang dibuat oleh Honda sempat ditolak oleh Toyota, Yang
hingga saat ini tercatat sebagai salah satu sejarah unik di dunia Otomotif Jepang.Pantang Menyerah dan mendirikan pabrikNamun Honda tak pantang Menyerah, Meski saat itu Ia sudah berusia 28 Tahun, Tapi Ia memutuskan untuk masuk ke Perguruan Tinggi Hamamatsu hanya demi memuaskan hasratnya untuk membuat Ring Piston Mobil Buatannya sendiri.
Hal ini Soichiro Lakukan setelah mempelajari bahwa dibutuhkan material logam lain untuk membuat Ring Piston yang sempurna. Dan dari Perguruan tinggi Hamamatsu inilah Honda belajar tentang seluk beluk metalurgi mesin termasuk pencampuran Silikon dalam pembuatan Ring Piston, Yang nantinya akan berpengaruh terhadap Superioritas nya Honda di bagian Metalurgi dan Dunia Mesin. . .
Oval Piston Karya Shoichiro Kelak

Akhirnya pada tahun 1937, Honda berhasil membuat Ring Piston yang Sempurna untuk pertama kalinya.
Dan pada tahun 1938, Honda berhasil mendirikan Pabrik Ring Piston pertamanya yang diberi nama Tokai Seiki, Sedangkan bengkel Art Shokai yang sebelumnya Ia pimpin diserahkan pada anak buahnya yang Loyal & Berdedikasi tinggi.
Pabrik ini terus berkembang hingga akhirnya Soichiro Honda mampu menyuplai Ring Piston ke Pabrikan Mobil Toyota & Nakajima Aircraft yang saat itu memproduksi Mesin pesawat terbang
untuk kebutuhan Perang Dunia II.Kegagalan...dan KegagalanNamun nasib sial di alami Soichiro Honda.
Pada tahun 1945 atau saat Jepang Kalah oleh Pasukan Sekutu, Pabrik Ring Pistonnya Luluh lantak akibat penyerangan pasukan Sekutu.
Tapi, Bukan Honda namanya bila berdiam diri saja, Honda memerintahkan Karyawannya untuk mengumpulkan Sisa kaleng bensol bekas yang menjadi bahan bakar utama Pesawat saat itu. Berkat Kegigihannya Honda berhasil kembali membangun Pabriknya meski tak sebesar Pabriknya dahulu. . .
Naasnya, Setelah pabrik kembali Dibangun dan beroperasi, Saat itu Jepang dilanda gempa bumi Dahsyat hingga meratakan Pabrik Ring Piston milik Soichiro Honda.
Sejak saat itu, Soichiro menjadi sering termenung dan bahkan tak mempunyai Niat untuk membangun pabrik lagi lantaran Kondisinya kini tak mempunyai apapun, Hanya istri yang setia menemaninya. . . Kondisi ini membuat Honda akhirnya menjual Pabrik pertamanya ke Toyota pada tahun 1947.

Honda pun hanya bisa wara-wiri dengan sepedanya, Namun sebuah ide sangat brillian kala itu hadir dari kepala Honda.
Ya dibawah kemiskinan & kegagalannya silam, Ia memikirkan untuk membuat sepeda dengan ditambah motor sehingga penggunanya tak perlu repot menggoes dan tak harus seboros saat menggunakan mobil. Dan ternyata, Dari kegagalan inilah awal cerita tentang Dunia Sepeda Motor Honda yang saat ini dipakai oleh Brosist penunggang Honda sekalian Dimulai.Sepeda Motor Pertama HondaSingkat Cerita, Setelah Honda mengalami kegagalan hebat bersama pabrik Tokai Seiki nya, Kini Honda justru berbalik menjadi seseorang yang berada dalam jerat kemiskinan.
Saat Ia harus bisa menafkahi keluarganya, dan hanya bisa wara-wiri dengan sepedanya, Sebuah ide yang revolusioner pun muncul.
Awalnya, Ia hanya berfikir bagaimana bila menggabungkan mesin bekas sisa peperangan ke sepeda yang ditungganginya agar tak perlu repot-repot menggoes.
Namun tanpa disadari, Ternyata banyak orang lain yang berminat untuk mencobanya dan mengaku ingin membelinya (Meskipun saat itu harus digoes seperti sepeda biasa dan mesin baru bisa nyala setelah 30 menit).


Motor pertama buatan Soichiro Honda terkenal dengan Nama A-Type dan selanjutnya Dikenal dengan nama Chimney,
Dibuat pada November 1947.
Kalau dilihat-lihat sih bentuknya lebih mirip sepeda dibanding motor ,
Output power nya sanggup mencapai 0,5 HP(Horse Power).
Motor ini mendulang sukses yang terbilang cukup besar, Karena memang saat itu Honda belum mempunyai Pabrik. . .
Kelahiran Honda Motor CompanySetelah A-Type sukses, Soichiro Honda pun mulai memikirkan untuk membuat pabrik kembali dan menghapus ingatan kegagalan pahit di Tokai Seiki.
Namun karena manajemen keuangan yang sangat buruk, Honda justru malah hampir bangkrut dibalik kesuksesan produk A-Type nya (Honda memang jenius di bidang Mesin & Pemahaman Konsumen, Tapi tidak saat berbicara masalah finansial).
Namun semuanya menjadi cerah saat Honda bertemu seorang ahli keuangan & marketing Takeo Fujisawa, Yang nantinya akan menjadi salah satu pembesar di Pemasaran Produk Honda baik di Pasar Domestik Jepang ataupun Pasar Global.
Akhirnya pada 24 September 1948, Soichiro Honda mendirikan pabrik motor pertamanya yang diberi nama Honda Motor Company yang merupakan cikal bakal Motor Honda yang dipakai Brosist sekalian,
Dengan dibantu oleh Takeo Fujisawa, dan kembali merilis motor baru dengan label B-Type dan selanjutnya C-Type.
Motor ini sejatinya merupakan pengembangan dari A-Type dengan mesin baru 90cc. . .
Add captHonda Motor Company, Tahun 1948 (View Setelah sukses dengan produk A,B & C-Type nya, Soichiro Honda akhirnya memperkenalkan Honda D-Type pada tahun 1949.
Berbeda dengan tipe sebelumnya, D-Type ini sudah sepenuhnya berbentuk motor sungguhan, Dengan berbekal mesin 2-Tak 98cc yang mampu mengeluarkan tenaga sebesar 3PS.
Motor ini dulu sangat terkenal seantero Jepang dan sangat Legendaris dengan warna merah maroon nya yang juga sebagai Motor modern pertama buatan pabrikan Honda.
Motor ini dikenal luas dengan Nama Honda Dream, Yang turut mewakili Mimpi Soichiro Honda untuk Motor Pertama buatannya sendiri. . .

” Aku tak dapat mengingatnya. Yang jelas dulu aku selalu berucap bahwa Honda akan menjadi Pabrikan besar di Dunia, yang juga adalah mimpi untuk kami semua. Pria tua itu (Soichiro Honda) pasti sangat senang dengan motor barunya (D-Type). Setelah semuanya yang telah Ia lakukan, Itulah Motor Sungguhan pertama buatannya sendiri”
-Kiyoshi Kawashima- Selaku Presiden Honda 1973-1983, Sekaligus orang yang ikut serta di dalam development Honda D-Type.



Honda D-Type


Menaklukan Pasar Motor Amerika
Ternyata Honda Dream (D-Type) pun memiliki kekurangan di mata Konsumen, Yakni asap yang mengebul dan Suara yang berisik lantaran masih mengusung mesin 2-Tak.
Tak ingin mengecewakan Konsumen, Honda pun merefresh Honda Dream dan kembali mengeluarkan motor baru yang lebih canggih yakni Honda E-Type. Motor ini adalah salah satu motor paling keren dan “wah” di jepang kala itu, Mesinnya sudah mengusung 4-Tak, OHV 149 cc, dan mampu berlari maksimal 80 Km/h.
Produksi motor ini mampu mencapai 130 unit per hari dan mengantarkan Honda ke dalam kesuksesan besar kala itu. . .

Meskipun berada dalam kesuksesan besar, Inovasi Honda tidaklah terhenti, Justru malah Inovasi Honda makin menggila dengan berbagai Produk barunya yang sangat fenomenal dan memanjakan Konsumen layaknya Honda F-Type, Honda Benly, Honda C-70 Twin, Hingga Motor Tersukses sepanjang sejarah yaitu Honda Super Cub.
Honda juga akhirnya Sukses menembus Pasar Amerika pada tahun 1959 .
Hanya butuh beberapa tahun, Sebelum akhirnya Strategi Duet Honda-Fukusawa mampu menaklukan pasar Roda dua Amerika yang kala itu dikuasai Pabrikan Besar Harley-Davidson.


Impian Selanjutnya
Keberhasilan itu seakan mimpi yang menjadi kenyataan bagi Soichiro Honda.
Namun dibalik itu semua, Masih ada mimpi yang belum berhasil diwujudkan olehnya.
Apakah itu??
Yap, Jawabannya adalah Dunia Balap Internasional yang sama sekali belum tersentuh Oleh Honda. Akhirnya pada tahun 1959, Honda mengikuti kejuaraan Isle Of Man TT (IOM TT)  (kask.us) 125cc yang saat itu merupakan salah satu seri dari kejuaraan WorldGP (MotoGP) bersama Motor Andalannya Honda RC141 & RC142.
Ini sekaligus menasbihkan bahwa Honda adalah Pabrikan Jepang pertama yang ikut serta dalam Kejuaraan Balap Roda 2 Paling Bergengsi di Dunia, WorldGP.
Meski hasilnya tak terlalu baik, Tapi Honda mampu menyabet gelar Manufacturers Team Award kala itu. . .



Pada tahun 1960, Honda mendeklarasikan ikut Kejuaraan WorldGP sepenuhnya di kelas 125 & 250 cc.
Tahun 1960 adalah tahun pembelajaran bagi Soichiro Honda, Karena saat itu Ia gagal total merebut Juara Dunia yang saat itu dikuasai MV Agusta. . . Namun, Honda tak pantang Menyerah, Ia kembali turun di ajang WorldGP 1961 dengan Motor Barunya RC143 & RC162 yang bermesin 4-Tak,
Menantang Pabrikan lain yang unggul dengen mesin 2-Taknya.
Berkat Inovasi Gila yang dilakukan oleh Soichiro Honda, Akhirnya Ia berhasil merebut Dua gelar Juara Dunia sekaligus pada tahun 1961 di kelas 125 & 250 cc.
Sebuah kebanggan besar bagi Soichiro Honda, Sekaligus Mimpi berikutnya yang menjadi kenyataan berkat kerja kerasnya selama ini. . .
Tahun Berikutnya (1962) Honda mengikuti 3 Kelas sekaligus yaitu 125, 250 & 350 cc.
Ajaibnya Honda kembali mendulang Juara Dunia di semua kelas yang Ia ikuti di tahun 1962. . . Namun itu tak berlangsung lama, Pada tahun 1963 Honda mendapatkan perlawanan Super berat dari Pabrikan Eropa & Pabrikan Jepang lain yang mengikuti Jejaknya di WorldGP layaknya MZ, MV Agusta, Suzuki & Yamaha yang banyak mengandalkan mesin 2-Tak.
Otomatis Honda harus membuat motor 4-Tak yang “super gila” untuk bisa mengalahkan kedigdayaan mesin 2-Tak pada kubikasi mesin yang sama.
Hingga pada tahun 1966 Soichiro Honda menciptakan Honda RC166  (kask.us) & Honda RC149 yang hingga kini selalu dikenang sebagai Mahakarya Fantastis yang mampu mengalahkan eranya sendiri dan berhasil menyabet Juara Dunia kelas 125 & 250cc.

Honda RC-Series

Akhirnya Honda Resmi mengundurkan diri di kejuaraan WorldGP pada tahun 1968 karena regulasi yang membatasi penggunaan jumlah silinder, Yang juga turut mematikan inovasi Honda di ajang WorldGP kala itu.


Pantang Menyerah Dan Terus Berinovasi

Honda kembali ikut serta di Ajang WorldGP pada tahun 1978-1979 bersama Motor barunya yang tak kalah legendaris Honda NR500.

Demi menjungkalkan kedigdayaan power 2-Tak, Honda sampai membuat Motor yang memakai Oval Piston V-4 !

Sebuah teknologi mesin Inovatif dan Gila “ala Mesin V-8″ yang proses pembuatan & materialnya masih menjadi misteri kala itu.
Sayangnya, NR500 gagal mendulang hasil yang positif akibat terlalu kompleks dan sangat rumit bahkan hingga di era Modern ini.
Akhirnya Honda mengalah dan mengikuti regulasi dengan menghadirkan Honda NS500,

Motor 2-Tak 500cc bermesin V-3 pada tahun 1982.

Tak butuh waktu lama bagi Honda untuk merebut gelar Juara Dunia, Pada tahun 1983, Freddie Spencer yang menunggangi NS500 mampu menyabet gelar Juara Dunia.
Berbagai Motor Fantastis dan Juara Dunia Baru Lainnya pun Hadir setelah Era Honda NS500 pun banyak layaknya Honda NSR500,


Honda RC211V

hingga yang saat ini dipakai Oleh Juara Dunia Termuda Marc Marquez Bersama Team Factory Honda (Repsol Honda), Honda RC213V.


Berkat keberhasilan di Kancah balap Ini akhirnya Honda mampu dikenal oleh Masyarakat seluruh Penjuru Dunia dan Akhirnya mampu menjadi salah satu Pabrikan Roda 2 Terbesar di Dunia.
Soichiro Honda menyerahkan tampuk pimpinan Honda Motor ke Tangan Kiyoshi Kawashima pada tahun 1973.
Sementara itu Soichiro Honda menjabat sebagai Direktur namun tetap memberikan keputusan penting bagi kemajuan Pabrik Honda yang Ia Bangun Sendiri.
Selebihnya ia fokus ke berbagai Yayasan Honda yang bertujuan untuk menciptakan engineer sekelas Soichiro Honda berikutnya.

Akhirnya, Pada tanggal 5 Agustus 1991, Soichiro Honda menghadap sang pencipta pada usia 84 Tahun, Setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, Akibat penyakit Lever yang diderita-nya.
Seperti yang sering dilakukan pada masa kecilnya, Honda kembali mengejar Mobil yang kini adalah ciptaannya sendiri.
Namun bedanya, Kini Jalur mobil itu mengarah ke Langit yang sekaligus menandakan akhir dari kehidupan sang Engineer Berbakat yang mampu mewujudkan semua Mimpi yang selama ini dicita-citakannya dengan Kerja Keras, Pantang Menyerah & Selalu Ber-Inovasi dalam Kehidupan sehari-harinya, Meski harus mengalami Berbagai Kegagalan & Kenyataan Pahit semasa Hidupnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar